Monday, December 18, 2017

Angkat Pantai Meninting Lewat Festival ‘'Bekele’' Ikan Tongkol

 
Festival Bekele atau Makan Ikan Tongkol di Pantai Meninting Lombok Barat, Minggu (17/12/2017)
 Pemerintah Desa Meninting Kecamatan Batulayar Lombok Barat (Lobar) menggelar Festival Bekele (makan) ikan tongkol, Minggu (17/12/2017). Kegiatan yang merupakan acara tasyukuran setahun jabatan Kades Meninting Iskandar Zulkarnain tersebut dijejali pengunjung. Sebab di samping festival ini, , pemdes juga mengadakan lomba dayung kano.

Ratusan warga Desa Meninting Kecamatan Batu Layar berjubel di Pantai Meninting. Mereka ikut meramaikan festival bekele tongkol di pinggir Pantai Meninting. Sementara untuk acara lomba kano, tidak hanya orang dewasa, melainkan juga diramaikan oleh kalangan anak-anak kecil yang memang sudah mahir bermain kano.

Kepala Desa Meninting H. Iskandar Zulkarnain dalam kesempatan itu mengatakan bahwa digelarnya festival bekele tongkol ini merupakan bentuk rasa syukur dirinya dan Pemerintah Desa Meninting. “Acara ini adalah bentuk syukur kami di desa, bahwa saat ini sudah satu tahun kami menjadi kepala desa,” katanya.

Namun syukuran masa jabatannya itu bukanlah hal yang utama. Justru menurut dia, festival tersebut merupakan pesta rakyat yang nampaknya sangat cocok untuk dilakukan. Bahkan ke depan, dia berencana akan menjadikan festival ini menjadi agenda rutin Pemerintah Desa Meninting. “Tahun depan kita akan adakan kembali dengan lebih tertata dan meriah, sehingga bisa juga dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar,” katanya.

Untuk itu, dia pun berpesan kepada masyarakatnya untuk tetap menjaga kebersihan pantai. Menurutnya, jika pantai bersih, maka wisatawan akan sangat senang berkunjung baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara. “Dan lagi-lagi hasilnya bisa kita nikmati bersama. Kami akan upayakan ini menjadi agenda tahunan Desa Meninting,” tegasnya kemudian.

Sementara itu warga yang hadir dalam acara tersebut merasa sangat senang. Bahkan warga berharap agar kegiatan semacam itu bisa diadakan setiap pekan, sehingga Pantai Meninting selalu ramai. Dengan begitu, pantai Meninting bisa menjadi objek wisata baru selain Senggigi. “Kalau bisa diadakan setiap minggu, jadi warga bisa menikmati liburan dan tentunya ikan tongkol gratis,” kata salah seorang warga.

Selain acara bekele 500 ekor ikan tongkol dan lomba kano, warga juga dihibur oleh artis lokal yang sudah cukup dikenal yaitu Arie Juliant yang merupakan warga Meninting. Ia sudah cukup malang melintang di dunia musik.  (Heru Zubaidi/Lombok Barat)
Share:

Thursday, December 14, 2017

Sensasi Panorama Sarae Nduha yang Menawan di Dompu

Sarae Nduha Dompu yang menawan. ( foto istimewa)

Kabupaten Dompu memiliki banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi wisatawan. Salah satunya Pantai Sarae Nduha atau biasa disebut sebagai Pantai Ombo. Pantai ini tidak jauh dari Doro Ncanga atau Gunung Tambora. Banyak wisatawan lokal yang berkunjung, terutama pada saat akhir pekan. Pantai ini memang belum dirpomosikan sebagai destinasi yang direkomendasikan oleh pemda. Sehingga wisatawan dari luar masih terbilang sedikit kunjungan.

Pantai ini terletak di Desa Doropeti Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu dan belakangan menjadi destinasi utama wisatawan lokal. Lokasinya pun sangat mudah dijangkau. Apalagi pemandangannya sangat indah dan akan memanjakan siapa saja yang datang. Pantai ini juga dikelilingi oleh tebing. Di atasnya wisatawan dapat mendirikan tenda. Sangat cocok dijadikan sebagai destinasi untuk berlibur bersama keluarga.

Warga Dompu sangat merekomendasikan wisatawan untuk berkunjung ke pantai ini. Karena pantai ini memiliki panorama yang indah dan sangat cocok dijadikan sebagai spot swafoto. Pantai berpasir putih ini juga memiliki batu bolong. Sehingga menjadi daya tarik tersendiri untuk mengambil gambar. Selain itu, ombak yang menantang juga menjadi hal yang menarik untuk dicoba oleh para peselancar. Selain Lakey, wisatawan juga bisa berselancar di pantai ini. Karena ombaknya juga cocok untuk dinikmati oleh para peselancar.

Pantai ini juga cocok dijadikan sebagai tempat berolahraga atau outbond. Karena mamiliki bukit yang lapang. Ini juga sangat indah, seperti bukit teletubies. Tidak heran jika banyak wisatawan yang memilih pantai ini sebagai lokasi untuk menghabiskan akhir pekannya.

Di pantai ini juga terdapat ayunan yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan untuk menikmati pemadangan Pantai Sarae Nduha. Wisatawan juga dapat menikmati pemandangan dengan santai karena pantai ini terbilang cukup bersih. Hanya saja memang masih kurang fasilitas pendukung lainnya, misalnya mushola. Memang masih perlu dilengkapi fasilitasnya seperti toilet dan mushola. Kalaupun sudah ada, harus diperhatikan airnya. Jangan sampai bangun toilet tapi tidak ada air.(Linggauni Suara NTB)

Panorama di sekitar pantai Sarae Nduha yang ada di Kabupaten Dompu.
Share:

Pesta Rakyat Kara-Kara Digelar di Pantai Lariti Februari 2018

Pantai Lariti Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat

Pantai Lariti merupakan salah satu destinasi wisata di Bima yang belakangan semakin banyak dikunjungi. Tahun depan akan dilakukan pesta rakyat bertajuk Kara-kara di pantai ini. Hal ini merupakan salah satu upaya Pemkab Bima dalam mempromosikan potensi wisata di daerahnya.

“Tahun 2018 pada Bulan Februari kita akan adakan pesta rakyat Kara-kara. Karena di Pantai Lariti ada mitos seorang ibu yang sangat mencintai anaknya tapi sudah tidak bisa mendidiknya. Akhirnya sang ibu mengorbankan diri, inilah yang disebut Kara-kara,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima H. Abdul Muis melalui sambungan telepon, Selasa (12/12/2017).

Ia mengatakan bahwa pesta rakyat ini akan melibatkan seluruh elemen masyarakat di Bima, terutama yang ada di lingkar Pantai Lariti. Termasuk komunitas-komunitas sadar wisata yang ada di Bima. Sebab Pantai Lariti kini mulai dibenahi untuk menyambut lebih banyak lagi kunjungan wisatawan.

“Banyak komunitas juga yang sudah siap untuk menyukseskan kegiatan itu. Jadi kami berharap dengan adanya pesta rakyat ini keberadaan Pantai Lariti bisa diketahui oleh banyak orang,” ujarnya.

Selain itu, ia juga akan membuat Pantai Lariti sebagai persinggahan wisatawan yang akan berkunjung ke Pantai Pink. Sebab di pantai ini juga akan dibuatkan taman laut yang langsung terhubung ke hutan bakau. Sehingga wisatawan bisa menikmati sensasi berlibur ditemani pohon bakau di sekelilingnya.
“Dari Pemkab sendiri sudah berupaya untuk melengkapi berbagai fasilitas di Lariti. Seperti taman laut, jadi wisatawan yang datang bisa benar-benar menikmati waktu berliburnya,” ujarnya.

Melalui pesta rakyat Kara-kara ini diharapkan masyarakat juga bisa lebih sadar bahwa dirinya berada di kawasan destinasi wisata. Sehingga kebersihan dan keamanan bisa tetap terjaga. Sebab dua hal itulah yang menunjang kenyamanan wisatawan saat berkunjung.

“Pesta rakyat Kara-kara ini juga memiliki nilai edukasi terutama bagi keluarga. Kami juga berharap nantinya wisatawan bisa menikmati atraksi budaya yang akan disuguhkan,” ujarnya.
Sejauh ini memang tidak banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke pantai ini. namun dengan adanya pesta rakyat ini, diharapkan bisa mendongkrak angka kunjungan wisatawan. Sebab Pantai Lariti merupakan salah satu destinasi wisata andalan di Kabupaten Bima. (Linggauni Suara NTB)


Share:

Wednesday, December 13, 2017

Heningnya Pantai Tanjung Bongo Hilangkan Kejenuhan Wisatawan

Seorang wisatawan tengah menikmati keindahan Pantai Tanjung Bongo yang ada di Kabupaten Lombok Tengah. (foto istimewa)


Pantai Tanjung Bongo merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Tengah. Pesonanya tidak kalah menarik jika dibandingkan dengan pantai lain yang sudah terkenal di daerah ini. Pantai ini dapat dijangkau hanya dengan berkendara kurang lebih 30 menit dari Lombok International Airport.

Tanjung Bongo dapat dijangkau dengan terlebih dahulu menyusuri pantai Tanjung Aan di bagian barat saat air laut sedang surut. Momen surutnya air laut bisa terjadi pada pagi hari atau bisa juga pada sore hari. Selain itu, kita juga bisa melewati jalur laut dengan menggunakan perahu dari Pantai Tanjung Aan. Harga sewa perahu sekitar Rp 150.000 sampai dengan Rp 350.000 tergantung jumlah penumpang.

Karena lokasi pantai yang tersembunyi, Tanjung Bongo sangat cocok dijadikan sebagai lokasi berlibur bersama pasangan atau keluarga. Pasir putih dengan batu karang yang indah serta bukit menjadi perpaduan yang sangat bagus dijadikan latar untuk foto yang indah. Jika air laut sedang surut, di pantai ini terbentuk sebuah kolam kecil yang bisa digunakan untuk berenang. Saat air laut pasang sangat tidak disarankan untuk berenang karena ombak sangat keras disebabkan posisi pantai berhadapan langsung dengan samudera Hindia.

Keadaan dan suasana di pantai ini sangat menenangkan karena jauh dari hingar-bingar, sehingga wisatawan bisa bersantai di sini. Ketika berada di pantai ini, wisatawan akan benar-benar dimanjakan dengan pemandangan yang sangat mempesona. 

Lokasi pantai ini tidak terlalu jauh dari Kota Mataram. Jaraknya sekitar 60-65 km dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam atau sekitar 30 menit dari Bandara Internasional Lombok. Tiket masuk kawasan wisata ini pun juga murah, hanya Rp 5 ribu untuk roda dua dan Rp 10 ribu untuk roda empat.  (Linggauni Suara NTB)
Share:

Beragam Pilihan Objek Wisata di Lombok Tengah

Presiden Joko Widodo terpesona dengan keindahan Pantai Kuta Lombok Tengah saat berkunjung  Oktober 2017

Kabupaten Lombok Tengah memiliki banyak potensi destinasi wisata yang dapat dikembangkan. Tidak saja Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, namun ada pula destinasi-destinasi pendukung lainnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah H. Lalu Putria mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong untuk memaksimalkan potensi wisata yang ada. Termasuk kawasan destinasi di luar KEK Mandalika.

 “Lombok Tengah memiliki banyak destinasi wisata yang bisa dikembangkan dan bisa menjadi tujuan wisatawan. Selain berkunjung ke Mandalika, ada banyak pilihan destinasi wisata lain yang dapat dinikmati oleh wisatawan,” ujarnya.

Diketahui bahwa Kabupaten Lombok Tengah memiliki banyak potensi pariwisata yang dapat dikembangkan. Sehingga saat berkunjung, wisatawan tidak hanya dapat menikmati keindahan Mandalika. Namun juga destinasi lain yang tidak kalah menarik untuk disaksikan.

Terdapat berbagi  jenis objek wisata yang ada di Kabupaten Lombok Tengah. Objek Wisata Alam  temasuk hutan dan perairan dalam. Di antaranya Benang Stokel, Benang Kelambu dan Aik Bukak. Daya tariknya adalah Air Terjun, Outbound Area, Camping, Kolam renang dan keindahan Alam serat pengamatan flora dan fauna.

Ada pula objek wisata bahari, diantaranya Pantai Gerupuk, Pantai Awang, Pantai Aan, Pantai Seger, Pantai Kuta, Selong Belanak dan Pantai Mawi. Ada pula Pantai Tomang, Pantai Are Guling, Pantai Pengatap, Rowok, Torok Aik Belek dan Pantai Mawun. Daya Tarik dari pantai-pantai di Lombok Tengah ini  selain pasir putihnya, juga perbukitan, ombak untuk surfing, sunset, perkampungan nelayan, budi daya ikan kerapu, budi daya mutiara, pasar ikan tradisional dan terumbu karang.

Ada objek wisata alam berupa geologi dan vulkanologi. Diantranya Goa Bengkang, Goa Pengembur, Gunung Rinjani dan Batu Rijan. Gunung Rinjani sangat terkenal sebagai objek wisata. Aktivitas yang bisa dilakukan adalah Trekking, Pengamatan Flora Langka, Pengamatan Fauna langka, Photografi, memancing di danau dan bisa juga dipakai untuk wisata religi.

Objek wisata budaya peninggalan sejarah. Diantaranya Dusun Sade dan Dusun Ende yang merupakan rumah tradisional, kampung tradisional, tipologi pemukiman suku sasak, kesenian daerah dan upacara adat. Masjid Kuno Rembitan, Masjid Gunung Pujut adalah masjid kuno, tipologi Pemukiman Suku Sasak dan Upacara Agama. Makam Nyatok, Makam Ketak, Makam Serewe adalah makam Tokoh Agama Islam dan Makam Raja Pejanggik. Aktivitas wisata yang bisa dilakukan adalah belajar menenun, photografi, wisata ziarah, pengamatan upacara agama dan penelitian.

Objek wisata budaya tentang kehidupan masyarakat. Kerajinan Gerabah Penujak, Kerajinan Tenun Tradisional Sukarare, Kerajinan Anyaman Rotan atau Ketak Beleke. Aktivitas wisatanya adalah study tour, penelitian, dan berbelanja.

Objek wisata buatan seperti olahraga khusus yaitu Pacuan Kuda, Bendungan Pengga, Bendungan Batujai. Sedangkan objek wisata buatan festival khusus, yaitu Peresean, Rudat,  Oncer,  Gandrung,  Amak Abir dan Bau Nyale. Ada pula  Gendang Belek, Cilokaq, Menting Lelakaq dan Pagelaran Zikir Madani. Selain itu ada Sanggar Rinjani,  Jangger,  Ngorek,  Jejaranan, Tambur, Genggong, Drama Sakral, Cupak Grantang,  Wayang Kulit, Rudat,  Macapat, Gansing, Selodor, Engrang, Pencak, Layang-layang dan Main Karet. Selain itu, ada pula objek wisata buatan berupa wisata agro Sekedek yaitu budi daya tanaman jeruk. (Linggauni Suara NTB)


Share:

Air Terjun Titian Batu Kawangan Lombok Tengah Sajikan Kesegaran Alami

Air Terjun Titian Kawangan Lombok Tengah
Air Terjun Titian Kawangan berada di Kabupaten Lombok Tengah menyajikan kesegaran yang alami. Bagi wisatawan yang mungkin merasa bosan berkunjung ke pantai, air terjun ini merupakan salah satu alternatif destinasi wisata yang dapat dikunjungi.

Air terjun ini berada di Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara. Memang tidak banyak yang berkunjung ke air terjun ini, karena belum dimasukkan dalam paket wisata oleh para pelaku pariwisata.

Waktu tempuh menuju air terjun ini dari Kota Mataram sekitar 2,5 jam menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Wisatawan disarankan menggunakan kendaran roda dua agar lebih mudah mengakses air terjun ini. Jalur yang dilalui dari Desa Lantan menuju kawasan wisata Titian Batu Kawangan merupakan jalan tanah yang licin dan berdebu. Di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara ini terdapat 9 air terjun yang dapat dikunjungi, salah satunya Air Terjun Titian Batu Kawangan ini.

“Saat sampai, semua lelah terbayar. Memang air terjunnya tidak terlalu tinggi dan airnya tidak terlalu deras, tapi suasananya itu sangat menyegarkan,” ujar wisatawan asal Kota Mataram Ririn, di Mataram, Selasa (12/12/2017).

Meski demikian, ia menyayangkan di destinasi ini tidak ada fasilitas apapun. Sehingga mengurangi kenyamanan wisatawan yang berkunjung. Kendati wisatawan masih bisa menikmati suasana dan keindahan alam di air terjun ini.

“Memang tidak ada apa-apa karena belum ditata oleh pemerintah. Tapi kita masih bisa menikmati suasananya yang menyegarkan dan bisa foto-foto dengan latar air terjunnya,” ujarnya.

Wisatawan hanya dapat menjangkau air terjun ini dengan berjalan kaki dengan waktu tempuh kurang lebih 25 menit dari parkiran motor. Air terjun ini juga sering disebut dengan Air Terjun Tete Batu oleh masyarakat sekitar. Wisatawan juga akan disambut dengan keramahan penduduk sekitar yang memang sudah terbiasa dengan kedatangan wisatawan. (Linggauni Suara NTB)


Share:

Monday, December 11, 2017

Gili Sunut dan Keindahan Alam yang Memikat Hati Wisatawan

Gili Sunut Lombok Timur (istimewa)
Gili Sunut merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Timur. Belakangan pantai ini semakin banyak dikunjungi wisatawan karena keindahannya. Apalagi pantai ini juga dekat dengan destinasi wisata lainnya. Gili Sunut berada di Dusun Temeak Desa Pemongkong Kecamatan Jerowaru.

Gili Sunut memiliki garis sejajar dengan wilayah Tanjung Ringgit. Gili ini juga berdekatan dengan Tanjung Bloam dan Pantai Tangsi atau Pantai Pink. Hanya saja, kondisi jalan menuju Gili Sunut masih memprihatinkan. Sekitar 2 kilometer mendekati lokasi gili ini masih berupa jalan tanah. Pada musim penghujan, kondisi fisik jalannya pun menjadi licin dan sulit dilewati.

“Jadi bisa sekali jalan, ke Pantai Pink sekaligus ke Gili Sunut. Sayang kalau tidak berkunjung ke banyak gili lainnya,” kata wisatawan asal Surabaya Beni Putra, Minggu (10/12/2017).

Ia mengatakan bahwa Gili Sunut memiliki keindahan yang tidak kalah dari gili-gili lainnya. Namun wisatawan harus menyiapkan tenaga ekstra untuk bisa sampai di gili cantik ini. Sebab kondisi jalan yang rusak akan membuat perjalanan wisatawan menjadi sedikit terganggu. Namun wisatawan yang mampu sampai di gili ini akan tersihir dengan keindahannya. Pemandangan sekitarnya yang memukau, objek wisata yang indah serta lokasi budidaya mutiara yang cukup terkenal.

Kondisi pantai di Gili Sunut memiliki kesamaan dengan pantai-pantai yang ada di sekitarnya. Tekstur pasir putih bercampur merah muda dan berbentuk butiran merica. Demikian pula tekstur batu karang yang ada  di Gili Sunut, semuanya berwarna pink dan sangat indah dipandang mata.

Keindahan bawah laut yang ada di Gili Sunut yaitu wisatawan dapat menemukan berbagai jenis bintang laut. Dari yang berwarna biru maupun yang berwarna merah jingga. Demikian juga aneka ragam terumbu karang yang memukau serta kawanan ikan yang sedang berkerumun.

“Kalau mau snorkeling dan diving memang Gili Sunut itu tempat yang paling pas. Dari semua tempat menyelam yang saya tahu di NTB ini, Gili Sunut yang paling indah bawah lautnya. Ikannya banyak macamnya, selain itu juga bersih,” ujarnya.  (Linggauni)
Share:

Letusan Gunung Agung Mulai Turun, Okupansi Hotel di Lombok Mulai Membaik

Salah satu menu hotel di Lombok dengan sajian lengkap untuk tamu. Minggu kedua Desember, kunjungan tamu hotel mulai membaik setelah letusan Gunung Agung mulai mereda
Setelah sebelumnya disibukkan dengan dampak aktivitas erupsi Gunung Agung, saat ini pariwisata mulai berjalan normal. Meski belum maksimal, namun okupansi hotel dianggap sudah mulai naik. Sehingga dapat dipastikan pariwisata NTB perlahan kembali normal.

“Kita patut bersyukur karena sekarang okupansi hotel mulai naik dari sebelumnya yang hanya 30 persen sekarang sudah lebih. Ini berkat kerja keras semua pihak dalam memajukan pariwisata NTB,” kata Ketua Asosiasi Hotel Mataram Ernanda Agung, di Mataram, Sabtu (10/12/2017).

Ia mengatakan bahwa di minggu kedua bulan Desember ini terjadi peningkatan okupansi hotel di Kota Mataram. Ini memperlihatkan bahwa saat ini wisatawan sudah kembali ingin berkunjung setelah sebelumnya sempat menunda kedatangannya ke Lombok.

“Sekarang sudah ada yang melakukan penjadwalan ulang. Meskipun tidak semua, tapi kita lihat ini ada peningkatan dibandingkan minggu sebelumnya,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahkan ada salah satu hotel di Kota Mataram yang okupansinya mencapai 90 persen. Ini merupakan pertanda yang baik, sebab wisatawan sudah tidak takut lagi untuk berkunjung. Ditambah dengan pembukaan bandara yang dilakukan oleh Manajemen LIA.

“Bandara sudah dibuka  dan beroperasi normal, saya rasa ini juga yang menjadi pertimbangan kenapa banyak wisatawan yang memutuskan untuk melakukan penjadwalan ulang kunjungan,” ujarnya.

Ia berharap kunjungan wisatawan ke NTB, khususnya Kota Mataram bisa terus meningkat. Sehingga okupansi hotel juga bisa semakin membaik kedepannya. Sebab pariwisata NTB merupakan salah satu sektor yang diunggulkan untuk meningkatkan perekonomian warga. Terutama warga yang berada di lingkar destinasi.

“Kami pikir wisatawan sudah paham dengan kondisinya. Bahwa Lombok aman untuk dikunjungi. Pada awalnya kan mereka takut karena mereka berpikir Lombok dalam kondisi yang berbahaya, padahal tidak,” ujarnya.

Ia juga berharap semua pihak dapat terus berupaya untuk memberikan yang terbaik kepada wisatawan. Selain itu, promosi juga dapat dilakukan secara berkelanjutan. Mengingat kondisi Lombok yang dalam keadaan baik dan aman untuk dikunjungi wisatawan dari mana saja. (Linggauni)
Share:

Definition List