Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid meresmikan Gerdu Bangsa, inovasi dari Dispar Lombok Barat dalam membangun pariwisata |
Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid meresmikan Gerakan Terpadu Bangun Pariwisata (Gerdu Bangsa), hasil inovasi dari Dinas Pariwisata.
Adanya Gerdu Bangsa ini untuk memadukan semua unsur baik pemerintah, swasta,
pelaku wisata, masyarakat, akademisi, pelaku
bisnis, media serta semua unsur terkait untuk ikut terlibat dalam
pembangunan pariwisata Lobar ke depan.
Pada kesempatan ini, dilakukan pula penyerahan sertifikasi
halal dari MUI dan wisata halal, sertifikat kompetensi tenaga kerja serta
penandatanganan sejumlah MoU dengan sejumlah pihak.
Hadir pada kesempatan ini Bupati Lobar didampingi Kepala Dispar,
Ispan Junaidi serta segenap kepala SKPD. Hadir juga Wakapolres Kompol Gede
Sukma, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi, Ketua MUI, Kepala
BPOM, Ketua Dewan Kesenian, tim STO Unram, ketua forum tata kelola pariwisata
(FTKP), GM Pelindo Lembar, Dirut Poltekpar dan ketua forum Hiburan Malam,
Herman, serta para pelaku wisata
hiburan.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat menandatangani nota kesepahaman dalam membangun pariwisata Lombok Barat lewat Gerdu Bangsa |
Di samping membentuk Gerdu Bangsa, pihaknya juga sudah
membentuk FTKP. Beberapa unsur terlibat, antara lain, akademisi, bisnis (pelaku
wisata), community, Governance dan media (ABCGM). Dalam kesempatan itu,
Kadispar Lobar melaporkan terkait pencapaian pembangunan di sektor pariwisata
yang telah dilaksanakan dan rencana pembangunan pariwisata yang menjadi pondasi
tahun 2018.
Pembangunan pariwisata memiliki imbas yang paling banyak,
bahkan menurut riset diikuti 185 industri lain. Salah satu buktinya,
pengembangan sustainable tourism (STO)
di Sesaot awalnya yang bekerja hanya puluhan orang, sekarang menjadi 300 orang
lebih. Dari tingkat kunjungan wisatawan meningkat tajam, dari sebelumnya tahun 2015
meningkat 24 persen lebih menjadi 468 ribu lebih dan tahun 2016 naik menjadi
582 ribu lebih. Rencana kedepan, pihaknya ingin membangun sejumlah destinasi
yang sudah ada. Termasuk Sekotong yang sejauh ini belum menjadi destinasi.
Sementara itu, Bupati H. Fauzan Khalid mengapresiasi inovasi
Dispar yang launching Gerdu Bangsa.
Bupati sendiri lebih fokus pada kata terpadu, menurutnya memberikan isyarat
kepada semua pihak dalam gerakan ini semua terlibat. Tidak boleh tidak ada
pihak yang perduli dan tidak boleh ada yang terlupakan, sekecil apapun
persoalan di pariwisata. “Kami berterimakasih ke Kadis Pariwisata, tentunya
juga memberikan apresiasi tinggi kepada semua pihak khususnya industri
pariwisata, industri lain yang terlibat mendukung gerakan ini,” kata Fauzan.
Dikatakan, dia pernah menghadap Menpar guna melapor
sekaligus mengundang terkait STO dan
halal tourism, namun kata menggelitik
Menpar terhadap dirinya bahwa tidak perlu bicara pariwisata halal karena Lombok
itu masih jorok, karena toilet kotor dan tidak bersih. Di satu sisi, jelasnya
pemda patut bangga bahwa Lombok sebagai pariwisata halal dunia, namun hal-hal
yang harus ada di pariwisata halal harus dipenuhi. Terutama masalah kebersihan
dan sampah. Ia pun mengajak segenap jajaran agar tidak usah saling tunggu untuk
berbuat, sebab seharusnya semua bergerak. “Tidak apa-apa mulai dari hal kecil
seperti toilet,” jelasnya.
Peserta sosialisasi Gerdu Bangsa Dinas Pariwisata Lombok Barat |
Ia juga menekankan ke pelaku wisata dan industri harus punya
kewajiban, misalnya tamu hotel terganggu karena suara kafe. Seharusnya pihak kafe
yang sadar duluan agar jangan menunggu hotel dulu yang protes terkait
kebisingan. Pun demikian terkait rekrutmen tenaga kerja, harus lebih dulu sadar
agar merekrut warga lokal.
Menurutnya, cara berfikir ini harus dibangun. Termasuk dalam hal penanganan persoalan sampah. Terkait rencana Dispar membangun pariwisata, diakuinya sebagai rencana dan mimpi yang diupayakan diwujudkan paling tidak tahun 2019. Ia sudah menginstruksikan SKPD terkait agar terpadu membangun sektor pariwisata. Sebelum menyampaikan sambutannya, Bupati menyerahkan sertifikasi halal dan tenaga kerja pariwisata. Selai itu, Bupati menyaksikan penandatanganan MoU antara Dispar dengan pihak terkait. (Heru Lombok Barat)
0 komentar:
Post a Comment