Lokasi bekas tempat tangki minyak penjajah Belanda di Pulau Kambing Bima NTB |
DALAM
sejarahnya, Pulau
Kambing pernah menjadi lokasi atau tempat pangkalan minyak Pemerintah Kolonial Belanda. Hal itu
dibuktikan dengan
masih ada tersisa sejumlah tangki minyak yang belakangan ini ternyata sudah hilang. Tangki yang terbuat dari
baja murni itu, diduga dicuri.
Tangki untuk menampung minyak itu, diduga hilang sekitar
tahun 2008 lalu. Menurut informasi, tangka itu dibangun dan mampu menampung persediaan minyak
dalam ukuran pemakaian satu tahun.
Dalam sejarahnya, pulau ini pernah dibom oleh pesawat
tempur Jepang sekitar tahun 1944. Itu sebagai
sebuah peringatan dari Pemerintah
Kolonial Jepang kepada penjajahan
Kolonial Belanda agar hengkang
dari Bima.
‘’Bukti
sejarah berupa
tangki minyak peninggalan penjajahan masih ada. Namun sekarang sudah hilang,’’ kata Budayawan Bima, Alan
Malingi.
Menurut Alan, pulau itu diberi nama Pulau Kambing, lantaran pada saat zaman
kerajaan hingga penjajahan masyarakat
sekitar membiarkan hewan ternak salah satunya kambing secara sembunyi-sembunyi
digembalakan di sana.
Di samping
banyak rumput yang tersedia, juga menghindari upeti yang ditarik oleh penguasa
saat itu.
‘’Sampai
dengan hari ini namanya terkenal dengan Pulau
Kambing karena dulu dijadikan
tempat untuk persembunyian hewan ternak milik warga yang diambil oleh penguasa,’’ jelas Alan.
Terlepas dari itu,
Alan berharap agar pemerintah serius
menata pulau itu. Pasalnya selain banyak menyimpan potensi wisata laut dan
pantai. Pulau oleh masyarakat sekitar mengenalnya dengan sebutan Nisa menyimpan
banyak potensi wisata sejarah dan budaya.
Selain itu, apabila dikembangkan dengan serius. Pulau ini
akan dijadikan primadona oleh wisatawan, mengingat lokasinya terletak di tengah
Teluk Bima. Sementara di dekatnya terdapat destinasi
wisata yang saat ini sedang dikembangkan dan menjadi tujuan wisatawan. Seperti Pantai Ule, Kolo, Lawata,
Kalaki dan Benteng
Asakota.
‘’Di
Teluk Bima ini sangat banyak potensi wisatanya. Jika dikembangkan dan ditata
dengan serius dan baik, akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan meningkat
PAD,’’ pungkasnya (Rafiin Bima)
0 komentar:
Post a Comment