Seni Beladiri Belanjakan Khas Masbagik Lombok Timur NTB |
Dalam rangka memperingati HUT RI Ke-71 yang jatuh pada 17
Agustus 2016. Masyarakat menggelar berbagai lomba
ataupun kegiatan. Salah satunya, kegiatan Festival Masbagik yang digagas kaum
muda Masbagik yang diselenggarakan mulai 14 hingga 28 Agustus 2016 bertempat di
Lapangan Gotong Royong Masbagik. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Sekda
Lotim, H. Rohman Farly.
Sekda Lotim,H. Rohman Farly mengatakan, seni beladiri
belanjakan, murni milik Suku Sasak Lotim yang pada zaman dahulu kerap
dipertontonkan dalam berbagai kesempatan. Tak jauh beda dengan peresean,
belanjakan juga tidak mengandung nilai permusuhan di antara pelakunya.
Belanjakan, katanya, jauh lebih aman karena tidak disertai pukulan. Akan
tetapi, belanjakan hanya mengandalkan kelihaian dalam menerapkan teknik
kuncian. Jika salah seorang petarung menyatakan diri menyerah, lawan tidak
boleh menyerang lagi dan setiap pertarungan diakhiri dengan pelukan antara
petarung yang menandakan tidak ada dendam di luar pertarungan.
Menurut Ketua Panitia Festival Masbagik, Mirzoan Ilhamdi
mengungkapkan, seni beladiri belanjakan sudah hampir punah terlupakan oleh
masyarakat Masbagik. Terakhir kalinya belanjakan dipertontonkan pada tahun 1985
dan baru sekarang mulai dimunculkan. Sehingga, Festival Masbagik yang digelar
untuk pertama kalinya ini dimaksudkan untuk membangkitkan semangat kaum muda
dalam membangun daerah melalui sektor budaya salah satunya belanjakan yang
sudah sekian lama dilupakan masyarakat. Belanjakan merupakan jenis olahraga
beladiri yang tidak bertujuan menciderai lawan, karena memiliki prinsip
kesantunan dan kecerdasan seperti yang disampaikan Sekda Lotim H. Rohman Farly.
"Kita mau hidupkan kembali warisan budaya nenek moyang
ini. Alhamdulillah, Festival Masbagik atau Festival Belanjakan ini sudah
dimasukkan sebagai salah satu agenda Bulan Budaya Lombok Sumbawa (BBLS) yang
diselenggarakan Pemerintah Provinsi NTB,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lotim,
H. Hariyadi Djoewayni mengatakan, seni beladiri tradisional Sasak belanjakan
akan dikembangkan agar dapat dimainkan oleh masyarakat secara luas. Menurutnya,
belanjakan merupakan aset kesenian lokal Lotim yang sangat potensial. Namun,
untuk dapat dimainkan oleh orang secara umum, harus diterbitkan aturan yang
menjadi pakem dari belanjakan agar sama dengan pencak silat, begitu juga
terkait arenanya.
“Memang dari tata cara pertarungannya bisa
menghindari cidera. Namun dari sisi arena pertandingan, perlu ada perubahan.
Sebab, kalau dipertandingkan di tanah kering, seperti saat ini, resiko
cideranya sangat tinggi. Hal-hal seperti ini akan terus dibenahi agar seni
beladiri tradisional milik Lotim ini semakin dikenal masyarakat secara
luas,”tegasnya. (Yoni Ariadi Lombok Timur)
0 komentar:
Post a Comment