Sejumlah hotel diketahui belum
mendaftarkan sertifikasi halal pada Majelis Ulama Indonesia (MUI). Padahal, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) NTB telah menyediakan anggaran untuk
sertifikasi halal hotel dan restoran di NTB. Untuk itu, Disbudpar NTB segera
memanggil sejumlah manajer hotel di NTB.
Langkah pemanggilan
sejumlah manajer hotel ini dirasa cukup efektif, sebab tidak menutup
kemungkinan ada pihak hotel yang belum tahu konsep halal maupun cara mengajukan
sertifikasi halal.
“Kita akan panggil
sejumlah manajer hotel ini, akan kita berikan pemahaman tentang bagaimana
konsep halal di hotel dan restoran itu. Tetapi pada umumnya, di hotel-hotel itu
sudah menerapkan konsep halal itu, hanya saja belum didaftarkan di MUI,” kata
kata Kepala Seksi Usaha Pariwisata Bidang Destinasi Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata NTB Drs. Alip di Mataram, Rabu (20/4/2016).
Dari sekian jumlah hotel,
akan dipanggil 40 manajer hotel yang tersebar di beberapa kabupaten/kota secara
bertahap. Setelah itu akan dipanggil pula direktur restoran, spa dan biro
perjalanan. Hal ini dilakukan agar setiap produk pariwisata ini dapat mendukung
predikat halal yang telah disandang oleh Provinsi NTB.
Saat ini Disbudpar telah
menyediakan anggaran untuk 100 hotel dan restoran sebesar Rp 300 juta. Bukan
hanya Disbudpar, namun Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTB juga menyediakan anggaran untuk
200 industri hotel dan restoran. Bahkan kementerian juga turut menyumbangkan
anggaran untuk mendukung sertifikasi halal ini sebanyak 100 hotel.
Sebelumnya Kepala
Disbudpar NTB H. L. Muh. Faozal, S.Sos., M.Si juga menyangkal jika pihak hotel
tidak mau mengurus sertifikasi halalnya. Menurutnya selama ini Persatuan Hotel
dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB terus melakukan upaya agar pihak hotel mau
mendaftarkan diri untuk mendapatkan sertifikasi halal. Hanya saja masih dalam
proses. Apalagi konsep yang diterapkan di setiap hotel pada dasarnya telah memenuhi
standarisasi halal, hanya saja perlu dibuktikan dengan audit dari MUI.
“Pada umumnya, sebagian
besar hotel ini sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan sertifikasi halal.
Tinggal menunggu dari MUI saja,” kata Alip.
Saat ini NTB banyak
dilirik oleh wisatawan karena telah mendapatkan penghargaan sebagai salah satu
destinasi wisata halal dunia. Namun hal itu tidak sejalan dengan sedikitnya
perhotelan yang mendapatkan sertifikasi halal. Saat ini terdapat 116 hotel yang
ada di Kota Mataram, hanya 14 diantaranya telah mendapatkan sertifikat halal
dari MUI. (lin/SN)
0 komentar:
Post a Comment